Kamis, 07 Maret 2013

matematika = sodaqoh ?


MATEMATIKA BERSEDEKAH

Matematika sering kali diidentikan dengan ilmu pasti. Dimana, hasil yang diperolehnya pasti tidak akan berdeda atau meleset, karena untuk mencapai sesuatu yang pasti tersebut, matematika memiliki rumus. Dimana rumus inilah yang nantinya akan menghasilkan sesuatu yang pasti. Meskipun rumus atau cara untuk memperolehnya bebeda-beda, namun hasil dari rumus-rumus tersebut tidak akan jauh dengan hasil dari rumus-rumus yang lain.  Dengan demikian maka memiliki rumus untuk mencapai sesuatu yang pasti mutlak dibutuhkan.

Lain halnya dengan bersedekah, jika kita mengukur hasil bersedekah pakai kacamata matematika, maka bisa dipastikan akan jauh berbeda dari rumus awal yang digunakan matematika. Misalnya 1000.000-500.000, maka jika kita menilainya dengan kacamata matematika, pastinya akan berkurang menjadi 500.000. Perhitungan bersedekah berbeda dengan hitungan matematika yang kita fahami selama ini. Matematika yang digunakan dalan bersedekah rumusnya adalah “semakin banyak yang dikeluarkan, maka akan semakin banyak pula yang akan kita dapatkan”. Keyakinan akan rumus ini mungkin baru dipercayai oleh sebagian orang, namun yang pasti, ini adalah rumus dari yang maha memiliki rumus, dan yang maha dahsyat perhitungannya, yaitu Allah SWT.

Berkaitan dengan matematika bersedekah, hal tersebut telah tertuliskan didalam al Qur’an sejak 15 abad yang lalu. Seperti disebutkan dalam Qs; al Baqarah: 265

“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran Tinggi yang disiram oleh hujan lebat, Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika hujan lebat tidak menyiraminya, Maka hujan gerimis (pun memadai). dan Allah Maha melihat apa yang kamu perbuat”.

Dan jug apada Qs: al Baqarah: 261
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[1][ adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.

Dari keterangan 2 ayat diatas bisa kita ambil kesimpulan, bahwasannya bersedekah yang kita lakukan dengan harapan hanya mengharap ridho Allah SWT, maka harta yang kita sedekahkan akan berlipat ganda, dan akan memberikan niknat kepada kita dari jalan yang tak disangka-sangka(kh).


[1]Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.

Oleh : Muhammad Khoiri

Tidak ada komentar: